Konsumen saat ini semakin menyukai produk organik, meskipun harganya relatif mahal. Namun, banyak yang masih tidak tahu bagaimana produk organik ini berbeda dari yang alami (konvensional), ekologis, dan bersih secara biologis.
Apa itu produk organik?
Produk organik adalah produk dan bahan baku pertanian ekologis, yang produksinya tidak menggunakan bahan kimia pertanian sintetis, pestisida, antibiotik, stimulan pertumbuhan, obat hormonal.
Produsen “organik” dilarang menggunakan metode rekayasa genetika, kloning, transplantasi embrio, radiasi pengion (merangsang pertumbuhan dan perkembangan tanaman) dan metode budidaya hidroponik (di lingkungan buatan tanpa tanah).
Perbedaan produk organik dan non organik
Karyawan di Universitas Stanford melakukan penelitian tentang produk organik. Dalam penelitiannya terungkap bahwa produk organik dan produk no organik (konvensional) hampir sama, namun tetap ada perbedaan.
Berikut ini beberapa perbedaannya, antara lain:
Metode budidaya
Banyak yang percaya bahwa makanan organik lebih bergizi dan mengandung lebih banyak vitamin dan mineral. Tapi tidak seperti itu. Perbedaan utama adalah bahwa bahan organik ditanam dengan cara yang sama, tetapi tanpa pestisida, pemacu pertumbuhan dan pupuk kimia lainnya. Untuk menyuburkan bioproduk dan melindunginya dari parasit, hanya produk biologis yang digunakan.
Nutrisi
Dalam hal ini, produk non-organik menang. Misalnya, beta-karoten ditambahkan ke nasi, vitamin D ke susu, dan kalsium ke jus. Suplemen ini membuat makanan lebih bergizi. Dan dalam produk organik, umumnya dilarang membuat aditif.
Harga
Ini mungkin satu-satunya kelemahan bioproduk: harganya berkali-kali lipat dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa gulma dan hama tidak dapat dimusnahkan dengan bantuan herbisida dan bahan kimia lainnya. Ternyata lebih banyak sumber daya yang dibutuhkan untuk merawat tanah dan perkebunan.
Rasa dan bau
Banyak orang yang mengonsumsi makanan organik mengklaim bahwa makanan organik memiliki rasa dan aroma yang lebih baik daripada makanan konvensional.
Mustahil untuk tidak menyoroti konservasi keadaan tanah. Budidaya produk organik memungkinkan Anda untuk melestarikan nilai gizi tanah dan tidak merusaknya. Dan pupuk kimia menghabiskan tanah dan, dari waktu ke waktu, menjadi tidak cocok untuk menanam produk.
Lentera informasi lainnya yang perlu diketahui: 12 Jenis Tumbuhan dan Karakteristiknya
Pelabelan organik
Memahami kelebihan dan perbedaannya produk organik itu perlu. Tetapi penting untuk mengetahui bagaimana membedakan produk yang berkualitas dari yang buruk. Faktanya adalah bahwa produsen yang tidak bermoral menyembunyikan produk biasa di balik label organik.
Setiap negara memiliki sebutan sendiri, yang menegaskan bahwa produk tersebut organik. Dalam kasus besar, ini adalah daun dengan latar belakang hijau – simbol alam.
Ada sertifikat yang diakui di seluruh dunia. Tanda-tanda ini menjamin bahwa produk tersebut benar-benar organik dan berkualitas tinggi. Selain itu, adanya sertifikat pada kemasan membuktikan bahwa produk tersebut ditanam sesuai dengan semua aturan dan tidak ada GMO atau pestisida yang ditambahkan selama budidaya.
” Eurolista”: Sertifikat sistem produk organik Eropa . Merek ini hadir di semua produk organik yang dijual di Uni Eropa.
IFOAM. Disertifikasi oleh Federasi Internasional Gerakan Organik. Tanda ini diciptakan untuk menyatukan semua yang lain. Lagi pula, jika ada banyak sertifikat dalam paket, pembeli akan bingung.
Beberapa negara memiliki sistem dan tanda sertifikasi mereka sendiri. Untuk mendapatkan nilai itu, Anda harus bekerja sangat keras, karena negara memiliki lebih banyak persyaratan untuk produk organik.
Misalnya:
- Di Jerman, menggunakan tanda “Print-BIO”. Orang Jerman lebih cenderung membeli produk dengan tanda ini.
- Di Swedia, “KRAV” digunakan untuk merujuk pada produk organik
- Di Swiss, “The BIO Suisse Bud” “The BIO-Bud”
- Inggris menggunakan “Soil Association”
- Prancis menggunakan “AB”
- Amerika Serikat menggunakan “USDA organic.
Lingkungan alam: Ketahui Produk Organik Dengan Tepat